Pages

Subscribe:

Bismillahirrohmanirrohim

Jumat, 30 September 2011

Sungguh kisah yang membuat hati ini pilu

Kisah Kehidupan yang penuh dengan rintangan - By Diana, hallo teman-teman cerita cinta semua, hari ini saya mau mempublikasi tulisan yang dikirimkan oleh teman kita Diana. Saya sudah membaca tulisan ini, pendapat saya "wow!, mantap hehehe...". Cerita yang berjudul kehidupan yang penuh rintangan ini beralur cerita tentang kehidupan dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, bagaimana apa kamu merasa penasaran?, langsung aja deh kita baca sama-sama cerita yang dikirimkan oleh Diana ini.

Kisah Kehidupan yang penuh dengan rintangan - By Diana

Assalamualaikum Wr Wb
hai sahabat setia "cerita cinta"ni tulisan q yg ke sekian kalinya,aq kan menceritakan kisah kehidupan yg penuh dengan lika liku berbagai masalah,persoalan,bahagia,sedih,senang dan lain2.
pda saat tu mlm yg sngat menegangkan d mn mlm yg memprjuangkan hidup dan matinya seorang ayah ato pemimpin dlm sebuah klwrga.
mlam tu seorang ayah pulang dri jualan,smpai rmh beliau lgsung melaksankan tugas x yaitu shlat isya' dan shlat mlm.stlah shlat malm beliau membangunkan sang istri untuk membelikan "tahu tek"sang istri pun bngun dan berjlan tuk membelikan keinginan suami tersebut.mlam semakin larut tiba2 terdengar suara yang memanggil kesakitan.
ji......kaji......panggil sang ayah kepada ibu "krna mereka sudah naik hji mka sling memanggil dg sebutan kaji"
ibu pun menghampiri sang suami

ibu : ada bi???abi kenapa
ayah : ji aq g kuat
ibu : apa yang skit
ayah : dada q sesak g kuat bernafas
ibu : bi gmn ko' bsa sprti ne??perlan 2 bi ambil nafas

ibu terus mencoba memberi bantuan supaya sang ayah terus bisa bertahan,kerna melihat kondisi yg semakin prah akhir x aq pun menelfon saudara2 q supaya mereka bergegas ke rumah.smpai smua kmpul akhir x ayah d bwa k krmh skit d UGD RSAL.
lama ayah berada di dlm ruangan UGD smapi dokter selesai memeriksanya dokter menyaran kan agar ayah d rwat d rmh skit,pda wktu itu ayah berpesan kepada adek dr ayah q

ayah : aq nitip anak q dewi dan cucu
paman : mang qm mau kmn???knp qm titip mereka
ayah : aq uda g kuat ,rsa x sesak g bisa nafas umur q g pnjg lgi
paman : qm g bleh berkata serpti tu kasihan anak mu " dewi " dia blom mnikah apa qm g mau liat dewi nikah??
ayah : aq ingin melihat anak q bahagia tp q uda g kuat
paman : berdoa spy qm d bri kuakuatan supya cpat sembuh dan kmpul lg bersam anak,cucu mu
ayah : aq kan berthan demi anak cucu q tp kalian harus berjanji kan menjaga mereka jika q uda tiada

mlm tu ibu ikut mengantarkn ayah k rmh skit bersma klwrg yg laen sedangkan aq sendiri diam d rmh untuk menjaga ponakan q yg msh bayi.keesokan hri aq pergi k rmh ibu " mertua dr kakak q" tuk meninipkan ponakan atu cucu x spy sementara diam d rmh sna dulu karna aq dan ibu msih mengurusi ayah yng sdg skit.hari smkin siang keluarga besar pun berdatangan k rmh skit tuk menjenguk ayah aq yg sdg skit.di sna smua kwlurga pda sedih,menangis krna meliahat ayah q yg skit tak berdaya d tempat tidur.mereka memberikan smangat dan dukungan kepada q dan ibu q spya sabar dan tabah menerima cobaan ini.

beberapa hari di rawat d rmh skit ayah sudah lbih sehat dalam hati aq berucap " ya ALLAH trm ksh engkau telah memberikan kshtan kpada ayah hamba " tp tu smua tidak lma kesokan hari x ayah merasa kskitan lgi dan dokter menyarankan spya ayah cuci darah 1minggu 3x.aq kaget umi melamun krna dri mn qt mendapatkan biaya untuk cuci drah smlm 1minggu 3x.aq dan umi pasrah kepada allah yg terbaik buat kami,ayah pun mlkkan cuci drh mnrut sran yg d brikan dokter.sungguh bhgia mlhat ayah q bsa kmbli tersnyum di dpn q........4 hri pun telah berllu d hri selsa mlm suasana d rmh skit menjdi tegang dan penuh isak tngis anak dan saudara2 yg laen,di mana mlm tu adalah bnr2 perjuangan bagi ayah aq yg sedang melawan hidup dan matinya.smua pda berdoa spya beliau di bri kekuatan dan jika memang sampai di sni supaya segera di cabut nyawanya supaya ayah tdak trll skit di dunia.aq di sruh paman q supya ikhlas dan sabar jika ayah aq tiada .smbil mengis aq berkata " ayah maafkan anak mu ne yg blum sempat membahagiakan mu,maafkan q yg sll membuat ayah sedih dan susah krna aq.jika ayah sudah tidak kuat lgi aq rela ayah pergi aq ikhlas melepas kepergian ayah supaya ayah tdak tersiksa seperti ini.aq sayang ama ayah karena ayah telah membrikan aq kehdupan yg penuh dengan kebahagiaan" aq cium kening ayah sebagai kasih sayang seorang anak kepada ayah nya.

tibalah esok harinya tepat pda hari rabu pagi jam : 05:00 aq dan laen berpamitan plg krn ayah sudah bsa tenag.aq izin ke ibu untuk plg k rmh beres2 d sna.akhirnya aq pun plg brsam kaka q.setiba d rmh q lgsg ganti pkaian dan lgsg membersihkan rmh yg bbrp hri tdak da yg bersiiin.sewaktu aq mau mengepel HP q pun berbunyi kring.....kring.....kring.....l

aq : hallo
ibu : haloo de' hik...hik...hik...
suara ibu smbil menangis
aq : umi ada pa??knp umi menangis
ibu : de' abi de'....
aq : knp dng abi???knp mi abi knp
ibu: abi meninggal
aq : apa abi meninggal........TIDAKKKKKKKKKKKKKK hik...hik....hik...

aq dan akak q pun bergegas menuju k rmh skit smpi d sna aq tdk bsa lwt krn ada APEL TNI AL tnpa sbar q truh spd q d luar n lgsg menerobos msuk k dlm rmh skit,dg berjlan kencang dan cepat aq mlihat uda bnyak klwrg yg kmpul d luar rungan ayah q,q pun msk k dlm dan melihat ayah q yg sdah berbalut selimt putih d t4 tdr
ABIIII..................aq buka selimut itu aq ciumin ayah q smbil menagis " bi knpa abi pergi secepat ne bi......aq sma siapa kalao abi pergi,hnya abi yg bsa ngertiin aq,bi bngun bi bgun......abi blom meninggal kan abi cma tdur nnt psti abi bngun dr tdur."

slh 1 klwrg q pun menghampiri q sambil d peluk x aq d bwa klwr dr ruangan tu dan berkata " uda g usah nangis ikhlas kan abi mu pergi klo qm nangis kshan nnt abi mu sedih d sna.

bbrp jam kemudian stlah smua d urus akhir x jenazah ayah di bwa pulang dng ambulan,sesampai d rmh smua klwrg menunggu kdtngan jenazah tersebut d sambut dngan tngisan kerna telah khilngan saudara yg bgitu baik di kalangan msyarakat.berbagai orang berdatangan k rmah aq untuk belasungkawa dr luar maupun dr dlm.

setelah jenazah tiba d rmah kami smua segera memandikan jenazah ayah secara bergantian.di snilah saat giliran q memandikannya aq tak kuat menahan air mata yg terus klwr.

Saat Jenazah itu....

telah usai di mandikan

seluruh sanak family
seakan berbaris.......menunggu giliran



Dibawah telapak kaki jasad itu

seakan kami bergatian membasuh

wajah.....

lewat air yang tersirami jasad jenazah itu

perlahan....demi perlahan terbasuh dengan keikhalasan

atas kepergian nya
ABI ku.........



mata ini sembab

jiwa ini seakan menjerit
ABI ..................



Penghormatan terakhir pun
tak mungkin terlupa.....



Lewat Alunan Nama Kebesaran ALLAH

terus...terucap......

hingga samapai di tempat
pembaringan terakhir mu.........



hanya aku...

aku yang di beri kan kesempatan

yach...aku yang terakhir melihat wajah mu
ABI........



dengan air mata...dan keberanian

perlahan ka2kku buka 1 ikatan yang melilit di kain putih itu

dia suarakan adzan yg terucap dari bibir

anak mu ini ABI..........
turut mengiringi langkah mu



jelas terlihat....

terlihat jelas....

dari pandangan ku

jasad itu....

di penuhi tanah merah
dan ribuan bunga yang mengharumi



ABI....

hari itu tak akan pernah terlupa
tak akan....



kini........

hanya batu nisan

sebagai prasasti atas peningglan mu
ABIIIIIIIIIIIIII

selamat jalan abi aq tercinta semoga semua amal ibadah mu di terima di sisi ALLAH,anak mu ini kan menjalankan smua wasiat yg telah abi berikan kepada q,dan aq kan menjaga umi dengan baik.insya allah aq kan selalu membuatnya bahagia.

untuk sahabat "cerita cinta " bahagiakan lah ortu kalian seblum kalian kehilangannya.jnga kecewakan mereka karna meraka pasti ingin memberikan yg terbaiak wat kalian.karena

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.

Mukjizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Keluarnya Air dari Jari-Jari nya

Keluarnya air dari jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan salah satu bukti kebenaran risalah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kejadian itu disaksikan oleh banyak orang dan terjadi diluar kemampuan manusia. Di antara hadits yang menerangkan peristiwa itu, ialah seperti diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:

“Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ketika itu waktu Ahsar telah tiba. Lalu manusia mencari air untuk berwudhu, tetapi tidak memperolehnya. Lalu ada seseorang membawakan air untuk berwudhu. Maka beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tempat air itu, dan menyuru semua orang berwudhu dari situ.” Anas bin Malik Radiyallahu Anhu berkata: “Saya melihat air keluar dari jari-jari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga semua orang dapat berwudhu dengan air itu.” (HR. Bukhari, 3573, dalam kitab Manaqib, Bab: Alamat Nubuwwah fil-Islam, dan Muslim, 2279)

Pada suatu hari saat peperangan Hudaibaiyyah, orang-orang mengalami kehausan. Mereka tidak mendapatkan air untuk minum dan berwudhu kecuali sedikit yang ada di wadah minum Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, lalu manusia berebut untuk mendapatkan air karena sangat sedikitnya air, sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah yang terjadi dengan kalian?” Mereka menjawab, “Kami tidak memiliki air untuk berwudhu dan minum melainkan yang engkau miliki.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di sebuah tempat, lalu air memancar dari jari-jari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti mata air. Kemudian kamipun minum dan berwudhu.

Kemudian perawi hadits, Salim bin Abi Ja’d bertanya kepada Jaabir bin Abdillah: “Berapakah jumlah kalian?” Jaabir menjawab, “Seandainya jumlah kami seratus ribu, pastikan akan mencukupi. Akan tetapi jumlah kami hanya lima ratus orang).” (HR. Al-Bukhari no. 3576, dan Muslim no. 1856)

Qadhi Iyadh berkata, “Kisah yang diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqah (dipercaya) ini dari kalangan jamaah yang banyak, sanadnya sampai kepada para sahabat. Dan peristiwa itu terjadi di tempat-tempat berkumpulnya sebagian mereka, di tempat keramaian, dan di tempat berkumpulnya pasukan perang. Tidak ada satu pun yang mengingkari perawi tersebut. Sehingga hal ini merupakan sebuah tambahan yang menjelaskan tentang kenabiannya.” (Fathul-Bari, 6/676)

Ibnu Abdil Barr menukil perkataan Imam Al-Muzani, bahwasanya ia berkata: “Keluarnya air dari jari-jemari Rasulullah itu merupakan mukjizat yang lebih agung ketimbang keluarnya air dari batu ketika Nabi Musa memukulkan tongkatnya yang kemudian memancarkan air darinya. Karena keluarnya air dari batu merupakan perihal yang telah dimengerti dan dikenal, berbeda dengan keluarnya air di antara daging dan darah.” (Fathul-Bari, 6/677)

Kamis, 21 Juli 2011

Merenung Sampai Matii

Aku sering memandangi rumahku berlama-lama. Kadang dari dekat, kadang dari kejauhan. Bukan untuk menganggumi keindahannya, karena rumahku kecil saja, berantakan pula. Tapi semua tentang rumahku, aku menyukainya.
Karena memandang rumahku, aku jadi memandang diriku sendiri dan kekayaanku. Sebagai diriku, ia menggambarkan betul watakku, kebaikanku dan keburukanku. Rumah itu serba gelap, tak pernah kucat, tak pernah kurampungkan secara semestinya, dan banyak ketidaksempurnaan di sana-sini.
Ada lantai yang tidak rata, ada lantai dari marmer perca, ada tembok yang tidak simetris, ada tanaman-tanaman yang tidak rapi, dan penuh kesalahan tata ruang di sana-sini. Rumah ini benar-benar bukan hasil karya seni, tapi hasil spekulasi. Spekulasi dari realitas hidup yang cuma bisa kujalankan dengan cara merambat. Setindak demi setindak. Dan rumahku adalah dari tindak demi tindak itu. Bukan sebuah kesatuan. Makanya di banyak sudut cuma berisi kesalahan.
Tapi begitulah hidupku, lengkap dengan kesalahan yang kuperbuat, adalah kenyataan yang menggembirakan hatiku. Hidup, lengkap dengan kesalahan, sungguh merupakan kesempurnaan. Maka memandangi kesalahan itu setiap kali, sungguh sebuah kegembiraan.
Padahal di dalam rumahku, tidak cuma ada kesalahan-kesalahan hidupku, tapi juga ada anak istriku. Di dalam rumah itulah aku dan keluarga tumbuh, menjalani hidup ini dengan segenap cobaan dan berkah-berkahnya. Memandang anak-anak tertidur, sering melelehkan air mataku. Mulia sekali rasanya kualitasku saat itu, saat terharu seperti itu. Tapi begitu anak-anak itu terbangun, mengobrak-abrik apa saja, membuat kegaduhan, menjadi anak-anak yang menjengkelkan, betapa terlihat kualitas kelakuanku. Aku ternyata tak lebih bapak-bapak kebanyakan, yang gampang didikte oleh kemarahan jika kenyamanan dirinya terganggu.
Aku jelas bukan orang kaya. Tapi semua simbol-simbol orang kaya telah kulengkapi hampir secara keseluruhan. Butuh apa saja, di rumahku ada, sepanjang kebutuhan itu seperti kebutuhanku. Mau makan apa saja yang menjadi kesukaanku tersedia: pisang goreng, kacang rebus hingga jadah bakar. Istriku telah pintar membuatnya.
Mau jajan apa saja terlaksana karena di depan rumah mangkir tanpa henti jajanan kelilingan. Ada yang generik model mi ayam, mi kopyok, siomay, ada pula yang baru dan aneh-aneh seperti nasi gila dan upil macan, jenis makanan yang tak hendak aku jelaskan di sini karena anehnya. Ada pula jajanan kuno yang masih sesekali bisa ditemui seperti arum manis dan gulali.
Di rumahku juga tersedia kolam renang meskipun bukan untuk manusia, melainkan untuk renang ikan-ikan. Ikan pun bukan louhan dan arwana tapi cukup jenis spat dan mujahir yang tak perlu dirawat pun lama hidupnya. Mau mendengar semua aksi kicau burung piaraan juga ada sepanjang ia adalah jenis tekukur, kutilang dan puter.
Mau bersantai dan menghibur diri juga tak perlu bingung. Televisiku, meskipun kecil dan kuno, masih kuat menyala sehari-semalaman. Mau nonton konser apa saja, film apa saja, dialog apa saja, semua ada. Mau sekadar mendengar musik, malah cukup mendengarkan tetangga yang biasa menyetel tape dengan kerasnya.
Aku kaget sendiri ketika di rumahku semuanya ada. Ternyata kaya sekali aku karena kekayaan itu ada di kepalaku sendiri. Jika kamu memiliki tingkat kebutuhan sepertiku, dan memiliki aset sepertiku, marilah kita merasa menjadi orang kaya bersama-sama.
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3 . ISBN 978-6028-686-402.

Senin, 11 Juli 2011

MARAH

Di tengah kemelut kehidupan yang dapat menjerumuskan kita ke jurang stres, konon sering marah-marah, bukanlah pertanda baik. Berbahaya bagi kesehatan. Begitu cerita kebanyakan orang. Punya pemimpin yang sering marah-marah tidak keruan juga menyebalkan.
Pendapat umum ini dibantah Stanley Bing, penulis buku Sun Tzu was a sissy. Bing, kolomnis di majalah Fortune, memang gemar menulis buku kontroversial. Menurut Bing, marah itu sangat diperlukan dalam manajemen.
Kalau seorang pemimpin marah, artinya dia terusik dan gusar oleh sesuatu hal. Sekaligus membuktikan bahwa ia eling atau sadar karena ada yang tidak beres dan perlu dikoreksi. Pemimpin yang tidak pernah marah sama dengan pemimpin acuh tak acuh. Itu menurut Bing.
Marah membangkitkan energi yang luar biasa. Pemimpin yang marah biasanya segera melakukan perubahan, peremajaan, dan perbaikan. Artinya, pemimpin marah memungkinkan terjadinya perubahan lebih cepat dan berarti.
Dalam hal yang satu ini, saya rada setuju. Kita kan sering melihat betapa pemimpin kita kerjanya cuma basa-basi, klemar-klemer, tidak melakukan gebrakan apa pun. Tapi berbahaya juga kalau kita punya pemimpin yang pemarah atau mudah marah tanpa sebab.
Barangkali salah satu pemimpin kita yang legendaris dalam hal marah ini adalah Bang Ali, bekas Gubernur Jakarta. Pernah ada cerita, beliau sedang naik mobil, dan jalanan macet semrawut gara-gara ada tukang becak yang seenaknya mengendarai becaknya. Bang Ali tidak segan-segan turun dan memarahi tukang becak itu.
Masih banyak lagi cerita tentang marahnya Bang Ali. Kenyataannya, di bawah kepemimpinan Bang Ali, Jakarta maju pesat. Jadi, teori Stanley Bing ada benarnya juga.
Dr. Stephen Diamond menulis di bukunya yang sangat kontroversial, Anger, Madness, and Daimonic: The Psychological Genesis of Violence, Evil, and Creativity, bahwa marah adalah emosi yang paling bermasalah. Namun ada korelasi sangat kuat antara marah dan kreativitas.
Menurut dia, marah dan kreativitas sering bersumber pada hal yang sama. Hanya saja, marah memiliki potensi destruktif lebih besar. Orang-orang berbakat dan genius umumnya memiliki naluri sangat tajam untuk menyalurkan energi ini, agar tidak merusak dan mengubahnya menjadi sebuah upaya yang konstruktif.
Ketika kita dilanda krisis moneter lima-enam tahun lalu, teman saya suka berseloroh. Katanya, kita butuh pemimpin seperti Bang Ali, yang berani marah. Bukan pemimpin yang mudah marah dan ngambek. Atau pemimpin yang suka marah-marah tidak keruan.
Dr. Stephen Diamond menulis bahwa beberapa artis seperti Van Gogh dan Picasso, konon, memiliki kehidupan yang penuh amarah dan kekerasan. Barangkali benar bahwa energi yang sama mereka salurkan juga ke dalam karya-karya lukisan mereka. Hasilnya memang luar biasa.
Untuk membuat seekor kuda berlari, biasanya ada dua cara populer. Dengan cemeti atau hadiah wortel. Menurut Stanley Bing, marah bisa menjadi cemeti yang kreatif. Membakar semangat para eksekutif agar terus bersemangat dan mengadakan perubahan.
Tulisan ini tentu saja tidak mengajak Anda untuk marah-marah di kantor. Juga bukan pembenaran tindakan marah-marah. Melainkan sebagai upaya agar kita lebih peka menghadapi lingkungan kantor.
Pesan saya, kalau ada yang tidak beres, jangan takut untuk mengadakan perubahan. Dan kalau perubahan itu menuntut Anda marah, silakan saja. Kadang-kadang marah itu sangat perlu.
Marah sebagai terapi manajemen memang antibudaya. Budaya kita mengajarkan agar selalu santun dan bersabar. Namun, untuk menerobos sebuah kemapanan yang buntu dan berkarat, marah bisa saja menjadi antibudaya yang dibenarkan. Asal jangan asal marah. Marahlah dengan bijaksana.
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3 . Hal. 801-803. ISBN 978-6028-686-402.

Sabtu, 09 Juli 2011

Apakah Susah Belajar Ilmu Sabara..

Kita sangat mudah menasihati orang lain dengan kata2 : ” sabar ya, yg ikhlas ya…dst….”, mudah saja mengucapkannya.
Padahal utk
melaksanakan menjadi orang sabar atau orang
ikhlas itu sangat sulit dan sangat lamaa, tetap ga
bisa2. Orang sabar dan orang ikhlas, tidak perlu
diucapkan. Bila sudah diucapkan, misalnya : ”
saya ikhlas kok”….nah
namanya cuma ikhlas di mulut saja tidak sampai
ke hati sehingga masih mengingat masalah yg
harus diikhlaskan itu.

Apabila kita betul2
ikhlas..tentu kita langsung
melupakan hal itu, karena memang kita sudah ikhlas.
Sebagai contoh, kawan kita tidak bayar hutang ,ditagih ber kali2
tdk mau bayar, lalu kita mecoba utk ikhlas, ya sdh
saya ikhlas, tapi hati ini ingat terus, kenapa sih ga
bayar, padahal uang cuma segitu
gitunya..dsb..dsb..
Ini namanya belum ikhlas
baru mencoba utk ikhlas.

Semua itu perlu
pembelajaran, bertahap
selangkah demi
selangkah utk menjadi orang baik dan lebih baik
lagi. Dengan upaya yang
sungguh2, insyaAllah
semua cita2 akan
tercapai.

Mari kita mencoba
menjadi lebih baik setiap saat, dengan pola pikir
yang selalu positif
terhadap apapun.

Beberapa hal untuk menjadi orang sabar

pertama, berfikirlah secara positif, jangan negatif..buang jauh2 rasa negatifmu itu


kedua, berfikirlah kalo apa yang kamu lakuin dengan sabar akan di balas oleh tuhan entah kapan itu, dan balasan itu berapa kali lipat dari pada kalo kamu yang membalas


ketiga, ikhlas..karena kalau kamu ikhlas ngejalani apa aja, pasti kamu akan bisa melewati sesuatu hal.


keempat, janganlah kamu mengingat apa yang telah terjadi..agp saja kejadian yang telah berlangsung merupakan ujian kepadamu dan itu merupakan suatu peringatan dan pelajaran untukmu

kelima, janganlah lupa jika kamu orang islam,untuk solat tengah malam untuk meminta petunjuknya dan meminta untuk bisa lebih sabar dalam menghadapi segala hal

keenam, tabah..jangan mudah emosi..kamu harus bisa meredam emosimu

ketuju, kamu harus mau maafin


delapan, mangalah..janganlah kamu selalu beranggapan bahwa kamu mengalah adalah kalah..tapi beranggapanlah bahwa kamu mengalah karena kamu belum saatnya mendapatkan